Hari Air Dunia (HAD) atau World Water Day dan sering pula disebut sebagai World Day for Water merupakan hari peringatan yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat sedunia (internasional) akan pentingnya air bagi kehidupan serta untuk melindungi sumber daya air secara berkelanjutan.
Sejarah HAD tersebut dicetuskan pertama kali saat digelar United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro – Brasil pada tahun 1992.
Kemudian ditindaklanjuti pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-47 yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 1992, dengan mengeluarkan Resolusi Nomor 147/1993 yang menetapkan pelaksanaan peringatan HAD setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati pertama kali pada tahun 1993.
Peringatan HAD setiap tahun dilaksanakan di seluruh dunia dengan berbagai tema. Tema yang diangkat dalam 5 tahun terakhir (tahun 2009-2013) pada peringatan HAD sebagai berikut :
2009 — Perairan Lintas Batas
2010 — Kualitas Air
2011 — Air untuk Perkotaan
2012 — Air dan Ketahanan Pangan
2013 — Tahun Kerjasama Air Internasional
Sedangkan tema HAD untuk tahun 2014 adalah “Air dan Energi”. Air dan Energi adalah saling berkaitan dan bergantung satu sama lainnya dengan erat. Air membutuhkan energi, sebaliknya energi juga membutuhkan air. Menghemat air akan menghemat energi dan menghemat energi juga menghemat air. Pembangkitan energi khususnya listrik tenaga air, listrik tenaga nuklir dan energi thermal memerlukan penggunaan sumber daya air.
Sebaliknya, sekitar 8 persen energi yang dibangkitkan dipakai untuk pemompaan, pengolahan air, dan transportasi air untuk berbagai keperluan. Kebutuhan energi dan air senantiasa bertambah. kebutuhan air dan energi akan meningkat lebih dari 50 persen dalam satu dasawarsa ke depan.
Untuk tahun 2014 ini, PBB bekerjasama dengan negara-negara anggotanya dan stakeholder terkait lainnya secara bersama-sama memberikan perhatian atas air dan energi, terkait dengan ketidaksetaraan khususnya untuk milyaran penduduk bumi lapisan bawah/miskin yang hidup di daerah kumuh dan pedesaan, yang bertahan hidup tanpa akses atas air minum yang aman, sanitasi yang memadai, ketersediaan pangan dan layanan energi yang mencukupi.
Pembahasan air ke depan juga ditujukan untuk memfasilitasi pengembangan kebijakan lintas sektoral yang mengarah pada tercapainya ketahanan energi dan penggunaan air yang berkelanjutan dalam suatu kondisi ekonomi yang hijau (green economy). Perhatian khusus akan diberikan untuk mengidentifikasi “best practices” yang dapat menciptakan suatu keadaan dimana air dan energi dapat digunakan secara efisien menjadi kenyataan.
Pelaksanaan di Indonesia
Terkait dengan pelaksanaan HAD tahun 2014 di Indonesia, menurut Ketua Tim Pelaksana Panitia Nasional Peringatan Hari Air Dunia XXII Tahun 2014, Ir. Hartanto, Dipl. HE, bertujuan untuk mengajak dan menggerakan para pihak terkait dan seluruh lapisan masyarakat dalam rangka mewujudkan ketahanan air dan energi yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat melalui berbagai upaya.
”Upaya tersebut, antara lain meningkatkan kepedulian akan isu semakin menurunnya kuantitas dan kualitas air yang tersedia, meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi dan pelestarian, perlindungan air dan sumber-sumber air, serta meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam konservasi, dan pemanfaatan air dan sumber air secara arif dan bijaksana,” katanya.
Upaya lainnya adalah meningkatkan kerjasama antar badan-badan pemerintah, lembaga internasional, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan sektor swasta dalam menjalankan program-program pengeloaan sumber daya air yang adil, menyeluruh, terpadu dan berwawasan lingkungan hidup.
Hartanto melanjutkan, bahwa pelaksanaan Peringatan HAD tahun 2014 ini diselenggarakan di seluruh Indonesia oleh instansi pemerintah bersama masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan.
”Pada tingkat nasional, peringatan HAD diselenggarakan oleh Kementerian PU bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga lainnya, perguruan tinggi antara lain, UI, Universitas Brawijaya, ITS, Universitas AlAzhar, LSM, dunia usaha dan para pemangku kepentingan lainnya seperti Komnas Unesco, Kemitraan Air Indoneisa, Yayasan Garuda Nusantara, serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Hartanto menyebutkan, bahwa kegiatan HAD tahun 2014 direncanakan menjadi tiga sub program, yaitu Kampanye Peduli Air, Gerakan Masyarakat, serta Seminar dan Pameran. Sedangkan Puncak Acara direncanakan di Sungai Cikapundung – Bandung yang merupakan anak dari Sungai Citarum pada tanggal 24 Mei 2014.
Untuk program Kampanye Peduli Air, antara lain Pawai Simpatik dan Sepeda Gembira di Bunderan Thamrin dan Bundaran Hotel Indonesia pada tanggal 23 Maret 2014 dan diikuti sekitar 400 orang dari Pegawai Kementerian PU, Kementerian Pertanian, Kementerian LH, Siswa Sekolah dan Perguruan Tinggi, dan Stakeholder Sumber Daya Air.
Kemudian dialog Interaktif di media elektronik, festival lomba mewarnai/menggambar tingkat TK dan SD, lomba paduan suara tingkat SLTP se-Jabodetabek dan lomba Penelitian Ilmiah tingkat SLTA se-Jabodetabek.
Program Gerakan Masyarakat antara lain kegiatan pilot projet Pengelolaan Limbah Kotoran Sapi untuk energi listrik di Kelurahan Kedoya-Kecamatan Kedoya Jakarta Barat yang diiikuti Komunitas Peternak dan Pengepul Sapi di DKI Jakarta dan/atau pembekalan kepada ibu-ibu PKK untuk pembuatan tanaman Hipotonik.
Juga akan dilaksanakan kegiatan Gerakan Irigasi Bersih oleh P3A di Bantul yang direncanakan tanggal 13 – 14 Mei 2014, Sosialisasi SPM air minum oleh Ditjen Bangda – Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah provinsi, Donor Darah pada tanggal 1 April dan 7 April 2014, serta Sosialisasi dan Evaluasi Situ oleh Pusat Kajian Soseskling – Kementerian PU.
Selanjutnya program Seminar dan Pameran antara lain akan melakukan Sarasehan Pengelolaan Sumber Daya Air di Kampus Kementerian PU yang direncanakan pada tanggal 8 Mei 2014 dan Pameran HAD XXII di Kampus Kementerian PU direncanakan pada tanggal 8 – 10 Mei 2014.