Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) XXI tahun 2013, Pantia Nasional HAD XXI menggelar kampanye dengan mengerahkan segenap stakeholder sumber daya air dalam bentuk aksi simpatik di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jl. M. Thamrin, Jakarta ( 22/3).
Tak kurang dari 200 orang melaksanakan aksi simpatik ini yang ditujukan untuk memusatkan perhatian masyarakat terhadap berbagai isu penting terkait dengan pengelolaan sumber daya air sambil menyerukan berbagai slogan yang berkaitan dengan tema HAD XXI kali ini, yakni “Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air” kepada para pengendara motor dan mobil yang melintas.
Isu-isu tersebut antara lain semakin menurunnya kuantitas dan kualitas air yang tersedia, kekurang pedulian terhadap pentingnya konservasi, pelestarian, perlindungan Sumber Daya Air (SDA), dan lemahnya kerjasama antar badan-badan pemerintah, lembaga internasional, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan sektor swasta dalam menjalankan program-program penyelamatan air.
Selain menyampaikan seruan tersebut, para peserta aksi kampanye ini juga membentangkan beberapa poster dan spanduk serta membagikan berbagai striker, leaflet, bunga mawar kepada para pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut.
Kampanye yang dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal SDA – Kementerian PU selaku Ketua Tim Pelaksana Panitia Nasional Peringatan HAD XXI, Ir. Mudjiadi, M.Sc, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan – Ditjen SDA selaku Ketua Bidang Kampanye Peduli Air, Ir. Hartanto Dipl. HE dan beberapa jajaran kepanitiaan nasional lainnya tersebut, bertujuan untuk kembali mengingatkan kepada masyarakat mengenai pentingnya air bagi kelangsungan semua makhluk hidup.
Berpakaian putih dilengkapi dengan topi bertuliskan HAD XXI tahun 2013, aksi kampanye ini berlangsung dengan damai, dan mengajak masyarakat khususnya para pengguna kendaraan bermotor agar menggunakan air dengan bijaksana, menjaga dan memperhatikan kualitas air yang dikonsumsi.
Kampanye tersebut juga diramaikan oleh kehadiran salah seorang anggota Dewan SDA Nasional yang juga merupakan artis nasional dan pencinta alam Ully Sigar Rusady, yang memang dikenal amat peduli terhadap isu-isu lingkungan hidup.
Ully Sigar turut membagikan berbagai striker, leaflet, bunga mawar dan sempat menyapa para pengguna jalan agar selalu memperhatikan keberadaan sumber daya air di lingkungan masing-masing serta hemat dalam penggunaan air.
Meski panas terik menyengat, tak segan-segan peserta aksi simpatik ini membagikan brosur dan bunga mawar serta secara singkat menyampaikan informasi kepada pengguna jalan agar selalu berhemat dan bijak dalam menggunakan air, serta selalu menjaga lingkungan sekitarnya agar asri dan lestari.
Selain itu kampanye juga diramaikan oleh aksi puluhan siswi-siswi SMA seputar Jakarta yang menggelar tarian “saman” saat lampu tanda lalu-lintas tengah berwarna merah. Sehingga banyak pengguna jalan tersebut sempat memperhatikan, tersenyum dan merasa terhibur di tengah penatnya arus lalu-lintas.
Kebijakan PSDA
Dalam kesempatan tersebut, Mudjiadi menyatakan, bahwa tema HAD XXI tingkat nasional tahun 2013 adalah “Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air”, dimana kerjasama pengelolaan sumber daya air sangat diperlukan karena air adalah urusan semua orang.
“Dalam pengelolaan SDA memang dapat melewati batas-batas wilayah administrasi, karena air akan mengalir dari suatu tempat menuju ke tempat yang rendah. Dari hulu menuju hilir hingga ke laut lepas,” katanya.
Menurut Mudjiadi, terobosan yang dilaksanakan sesuai dengan UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air adalah mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk duduk bersama, berembug dan menyepakati bersama pengelolaan sumber daya air.
“Misalnya saja, mereka para pemangku kepentingan terkait SDA dapat duduk bersama dalam suatu wadah koordinasi pengelolaan SDA sesuai dengan kewenangannya. Ada Dewan SDA Nasional untuk tingkat nasional dan Dewan SDA Provinsi di tingkat provinsi. Dapat juga dibentuk wadah koordinasi pengelolaan SDA di tingkat kabupaten/kota dan di tingkat wilayah sungai dengan nama Tim Koordinasi Pengelolaan SDA Wilayah Sungai,” ujarnya.
Dengan demikian, Mudjiadi menyatakan, di tingkat nasional dan provinsi, para pemangku kepentingan terkait SDA dapat berembug dan menyepakti guna keterpaduan pengelolaan SDA di wilayahnya masing-masing.
“Seperti di tingkat nasional, sudah ada Perpres No. 33 tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan SDA (PSDA) yang berhasil dirumuskan dan disusun oleh Dewan SDA Nasional yang anggotanya berasal dari unsur pemerintah dan non pemerintah. Begitu pula nantinya di tingkat provinsi akan ada kebijakan PSDA provinsi sebagai hasil dari Dewan SDA provinsi bersangkutan,” ungkapnya.
Sedangkan untuk wilayah kabupaten/kota dan wilayah sungai, Mudjiadi melanjutkan, dapat terbentuk bila diindikasikan tingginya potensi konflik penggunaan sumber daya air pada kabupaten/kota dan wilayah sungai bersangkutan, sehingga terjadinya ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air sebagai akibat pesatnya laju pertumbuhan di wilayah tersebut.
“Hal inilah yang terkait dengan tema HAD XXI tahun 2013 yaitu Kerjasama Pengelolaan SDA. Mereka para pemangku kepentingan akan dilibatkan dalam pengelolaan SDA guna keterpaduan dan kesepahaman antarsektor, antarwilayah dan antarpemilik kepentingan,” ucapnya.
Sementara itu terkait dengan penyelenggaraan HAD XXI ini, Mudjiadi menjelaskan, memang ada beberapa rangkaian acara kegiatan dimana salah satu rangkaian tersebut adalah kampanye simpatik di Bundaran HI tersebut.
“Kegiatan ini nantinya akan berlanjut dengan gerakan masyarakat dan apresiasi air dunia, pameran dan lokakarya atau seminar. Gerakan masyarakat ini dalam berbagai bentuk, seperti lomba lukis, lomba menggambar, lomba foto dan di koordinir dari teman – teman perguruan tinggi,” jelasnya.
Tema HAD
Peringatan HAD ini pertama kali dicetuskan dalam Sidang Umum ke 47 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 22 Desember 1992, yang menerima usulan Agenda 21 melalui Resolusi No. 147/1993.
Dalam resolusi tersebut juga ditetapkan pelaksanaan HAD pada setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati sejak tahun 1993 oleh negara-negara anggota PBB dengan mengusung tema yang setiap tahunnya berbeda-beda.
Adapun tema HAD sebagai berikut :
– 1994 ; Peduli Sumber Daya Air adalah Tanggung Jawab Kita Semua
– 1995 ; Air dan Perempuan
– 1996 ; Air untuk Kota-Kota yang Haus
– 1997 ; Air Dunia
– 1998 ; Air Tanah, Sumber Daya yang tak Terlihat
– 1999 ; Semua Orang tinggal di Hilir
– 2000 ; Air untuk Abad 21
– 2001 ; Air untuk Kesehatan
– 2002 ; Air untuk Pembangunan
– 2003 ; Air untuk Masa Depan
– 2004 ; Air dan Bencana Alam
– 2005 ; Air untuk Kehidupan
– 2006 ; Air dan Budaya
– 2007 ; Kelangkaan Air
– 2008 ; Tahun Internasional Sanitasi
– 2009 ; Perairan Lintas Batas
– 2010 ; Kualitas Air
– 2011 ; Air untuk Perkotaan
– 2012 ; Air dan Ketahanan Pangan
– 2013 ; Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air.
Untuk tema tahun ini, yaitu “Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air” dilatarbelakangi oleh kebutuhan dasar mahluk hidup yang sangat besar terhadap air. Begitu juga dengan lingkungan dan pembangunan sosio-ekonomi akan berhubungan dan terkait dengan air.
Oleh karena itu, dalam pengelolaan SDA sangat dibutuhkan kerjasama yang baik antar berbagai kepentingan guna menjaga keseimbangan antara potensi yang ada dengan kebutuhan dan prioritas berbeda melalaui pemenuhan secara adil dan berkelanjutan.**tim