Meskipun masih dalam suasana Ramadhan, acara berbuka puasa bersama dan reuni para mantan pejabat atau alumni di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (d/h Ditjen Pengairan) berlangsung cukup khidmat dan penuh kekeluargaan.
Acara yang dikemas dengan bebas tanpa bersifat protokoler ini, tak ayal mengundang beberapa orang mantan pejabat dan pinisepuh dengan penuh antusias untuk menghadiri acara ini. Tampak hadir diantara undangan yakni Bapak Suyono Sosrodarsono (mantan Menteri PU), Soeparmono, Harry Sidharta dan Iwan Nusyirwan (mantan Dirjen Pengairan/Dirjen SDA), serta Roestam Sjarief dan Budiman Arif (keduanya Mantan Dirjen SDA dan Sekjen PU).
Pertemuan yang sepertinya telah menjadi agenda Ditjen Sumber Daya Air ini, memang menarik untuk diikuti. Selain bertemu dengan para pinisepuh, acara tersebut juga dapat dijadikan ajang untuk saling berbagi pengalaman diantara para pejabat dan mantan pejabat di lingkungan Ditjen SDA.
Disamping itu, pertemuan tersebut juga diharapkan dapat menjadi masukan dari para pinisepuh untuk menyampaikan pesan-pesan atau pendapatnya agar pengelolaan sumber daya air oleh generasi penerus di bumi pertiwi ini, dapat dikelola dan bertambah lebih baik lagi di kemudian hari.
Acara yang digelar pada tahun ini, memang situasinya berbeda dengan acara yang sama sebelumnya. Pertemuan lebih banyak didominasi oleh kegiatan bercengkrama dan ngobrol bareng sebagai wahana pelepas kangen diantara sesama kawan, bawahan dan atasan. Ibaratnya, serasa pada saat masih berkiprah di Satminkal Ditjen Pengairan – Dep. Pekerjaan Umum (PU) atau Ditjen Sumber Daya Air – Kementerian PU untuk saat ini.
Namun demikian, acara tersebut dimulai dengan sambutan dari Dirjen SDA – Kementerian PU yang juga Sekretaris Dewan SUmber Daya Air Nasional (Dewan SDA Nasional), DR. Ir. Moch. Amron, M.Sc.
Dalam sambutannya, Amron menyatakan terima kasihnya atas kehadiran seluruh undangan dan dapat bertemu muka saat ini. Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf, ada beberapa mantan pejabat yang mungkin terlupkan untuk dindang ke acara ini.
“Saya mohon maaf bila ada yang terlupakan untuk diundang ke sini. Mudah-mudahan untuk acara-acara seperti ini lain kali, hal tersebut tidak terjadi lagi. Saya mengharapkan demikian,” ujar Amron, yang langsung mendapatkan tepuk tangan dari para hadirin.
Sementara, menanti dan menjelang berbuka puasa, waktu yang tersedia dimanfaatkan oleh Palgunadi David Setiawan (mantan PNS yang diangkat 1960) untuk mengisi dan menghantarkan Mutiara Ramadhan yang tak kalah hebat dalam penyampaiannya dengan para Ustad terkenal dan kondang yang sering ditayangkan di TV.
Dalam ceramahnya, Palgunadi pada intinya mengajak seluruh undangan yang hadir untuk mengisi sisa hidupnya dengan amalan yang mulia. Sikap kepedulian pada sesama juga perlu ditumbuhkan kembangkan agar terciptanya kehidupan yang harmonis.
Menurut Palgunadi hidup yang diberikan Allah SWT ini begitu amat indah. Oleh sebab itu kerukunan dan kekompakan diantara sesama perlu diciptakan. “Kita juga harus belajar iklhlas menerima setiap pemberian Tuhan. Karena pada dasarnya, apa yang terjadi adalah sudah menjadi kehendak-Nya,” ucap Palgunadi.
Dirinya juga menambahkan, bahwa ada lima ciri-ciri seorang hamba yang hatinya dekat dengan Sang Khaliq. Pertama, merasa seolah-olah berkecukupan. Kedua, selalu menciptakan karya berguna. Ketiga, berbuat untuk kebaikan. Keempat, menciptakan kehidupan di surga pada tempat tinggalnya, dan kelima, memiliki sahabat-sahabat yang baik.
Ya…kalau kita mengikuti ciri-ciri tersebut, bukan hal yang mustahil setiap kegiatan yang dilaksanakan akan selalu memberikan manfaat bagi semua kehidupan di dunia ini dan tentu saja akan mendapat karunia dari-Nya. Bukan begitu ….amin. **son/wwn/edd/faz/ad