Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) ke- 30, HATHI menyelenggarakan tanam pohon di Kawasan Sumber Air Citarum Bukit Rumbia, Kampung Cijagong, Desa Sukarame, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung – Jawa Barat (19/2).
Dari seluruhnya 1.000 pohon yang akan ditanam, sekitar 900 pohon diantaranya sudah ditanam sebebelumnya. Sisanya ditanam oleh para anggota HATHI, pemerintah setempat, para siswa SMP dan SD serta masyarakat setempat.
Turut menanam dalam acara tersebut Dirjen Sumber Daya Air (SDA) – Kementerian Pekerjaan Umum (PU), DR. Ir. Moch. Amron, M.Sc selaku Ketua Umum HATHI Pusat yang juga merupakan Sekretaris Dewan SDA Nasional, dan beberapa direktur di lingkungan Ditjen SDA, antara lain Direktur Sungai dan Pantai, Ir. Pitoyo Subandrio, Dipl. HE, Direktur Irigasi dan Rawa, Ir. Imam Agus Nugroho, Dipl. HE, Sekretaris Harian Dewan SDA Nasional, Ir. Iman Anshori, MT, dan Mantan Direktur Sungai Danau dan Waduk, Ir. Widagdo, Dipl. HE serta beberapa anggota HATHI Pusat dan Daerah.
Menurut Dirjen SDA, kegiatan menanam pohon ini untuk mengingatkan masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di daerah hulu agar bersama-sama mencintai lingkungan sekitarnya.
“Selain itu juga dapat memotivasi masyarakat untuk melakukan hal yang sama, yakni menanam dan memelihara pohon. Mengingat perlunya penanaman pohon sebagai upaya konservasi SDA, baik di hulu maupun di hilir,” ujar Moch. Amron.
Lebih lanjut Amron menjelaskan, bahwa HATHI sebagai organisasi profesi merupakan organisasi yang sangat aktif dan konsisten terhadap visi dan misinya. Pengelolaan sumber daya alam termasuk air, seperti dukungan terhadap ketahanan pangan, kekeringan, banjir dan perubahan iklim merupakan tantangan yang perlu duhadapi.
“Sesuai dengan cita-cita HATHI yakni lebih memberikan konstribusi dan pemanfaatan yang luas bagi masyarakat. Umpamnya saja, tiga hal dalam mengatasi banjir yakni memindahkan air dari masyarakat, memindahkan masyarakat dari air atau masyarakat hidup harmonis bersama air,” jelas Amron.
Hal lain yang bisa dilakukan dalam penanganan masalah air, menurt Amron, yakni dengan menanam tanaman yang hemat air. Sebagai contoh, menanam padi System of Rice Intensification(SRI) yang dapat menghemat air hingga 45% dan dapat meningkatkan produksi padi.
“Untuk mendukungan ketahanan pangan, pemerintah pada tahun 2011 mengalokasikan dana sekitar Rp. 4,5 triliun untuk membangun sekitar 62 buah Daerah Irigasi (DI) baru, memperbaiki 115 ribu Ha irigasi dan mengoperasikan 2,3 juta ha daerah irigasi,” ujarnya.
Ke depan, HATHI akan terus berupaya mendukung program pemerintah dalam memelihara dan mengelola sumber daya alam terutama sumber daya air.
Kawasan Hijau
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Sungai dan Pantai, Ir. Pitoyo Subandrio, Dipl. HE mengatakan, bahwa salah satu upaya mengelola air adalah dengan mengembalikan kawasan hijau, baik di hulu maupun di hilir.
Kawasan hulu menjadi tempat penampungan air dan menjadi tumpuan masyarakat di hilir. Pohon-pohon yang ditanam di hulu akan mengikat air dengan baik dan pada saat musim kemarau air dapat dimanfaatkan.
“Kami juga tengah melakukan revitalisasi Citarum Hulu. Anak-anak Sungai Citarum dikelola dengan pinjaman dari Jepang. Kini sudah dimulai perencanaanya dan pengelolaanya dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum,” ujar Pitoyo.
Kegiatan lain yang akan dilakukan pemerintah adalah memanfaatkan 18 titik bekas aliran Sungai Citarum sebagai long storage (tampungan air yang panjang). Selain sebagai tampungan air, tempat tersebut juga dapat dimanfaatkan bagi masyarakat sebagai dijadikan tempat pembudidayaan ikan.**ind/faz/ad