Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) XX tahun 2012, Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyelenggarakan festival berupa berbagai lomba untuk tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan SeklolahLanjutan Tingkat Atas (SLTA), di Depok (29/4).
Festival HAD XX tahun 2012 yang dilaksanakan di Kampus UI Depok ini diikuti oleh berbagai TK dan sekolah di sekitar kawasan Kota Depok dan sekitarnya, serta Daerah Khusus Ibukota (DKI) – Jakarta, dihadiri jajaran Kepanitian Nasional HAD XX, antara lain Sekretaris Harian Dewan Sumber Daya Air Nasional (Dewan SDA Nasional) selaku Ketua II, Ir. Imam Anshori, MT dan Pejabat Fungsional Ditjen SDA – Kementerian PU selaku anggota yang membidangi Kampanye Peduli Air, DR. Ir. Eddy Harsono, serta segenap civitas akademika Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil – UI.
Dalam kata sambutannya, Imam Anshori yang berkenan membuka festival HAD menyatakan, setiap hari hidup manusia tidak pernah terlepas dari air, mulai bangun tidur, melaksanakan aktivitas hingga menjelang tidur kembali.
“Setelah bangun tidur, kita buang dulu air dari tubuh kita, kemudian kita cari air untuk menyirami tubuh kita, bahkan sampai mau tidur pun, kita membutuhkannya. Kesemuanya pasti memerlukan air. Begitu pula untuk beribadah pun, membutuhkan air. Jadi begitu besar manfaat air ini,” katanya.
Oleh karena itu, Imam Anshori, mengajak para peserta festival untuk selalau menjaga keberlangsungan dan kemanfaatan sumber air yang ada, mulai dari diri sendiri, keluarga, kelompok hingga pada lingkungan sosial yang lebih besar.
“Mari kita menjaga agar air sungai, danau atau sumber air lainnya tidak menjadi keruh. Selayaknyalah kita patut merayakan hari air dunia ini tiap tahun, bahkan kalau bisa tiap hari. Karena betapa pentingnya air bagi setiap mahluk hidup di dunia ini,” tegasnya.
Rangkaian HAD
Dalam kesempatan tersebut, Imam Anshori menambahkan, bahwa festival ini merupakan rangkaian HAD XX tahun 2012 yang dimaksudkan agar generasi penerus semakin mengetahui, menyadari dan menyikapi betapa pentingnya air dan kondisi sumber air saat ini maupun masa mendatang.
“Jadi tujuannya antara lain mengajak mereka supaya dari hari ke hari, setiap hari, mulai dari lingkungan terkecil di rumah, mereka bisa menjadi pelopor bagi kelestarian air yang sangat kita butuhkan itu,” tuturnya.
Selain diselenggarakan di Kampus UI, penyelenggaraan serupa dan masih dalam rangkaian memperingati HAD XX tahun 2012, menurut Imam Anshori, juga dilaksankan di kampus-kampus lainnya di wilayah Jakarta.
“Ada di kampus lainnya, seperti di Universitas Pancasila, Universitas Al-Azhar dan tempat lainnya, bahkan UNESCO juga mengadakan dari sisi kalangan pendidikannya. Juga dari kalangan pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun daerah. Karena air ini bukan hanya tanggung jawab satu lembaga saja, tetapi setiap orang ikut bertanggung jawab terhadap kebaradaan dan kesinambungan sumber air,” ujarnya.
Lebih lanjut Imam Anshori menjelaskan, bahwa sampai saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memang belum mencantunmkan kurikulum khusus terkait dengan sumber daya air di sekolah-sekolah.
Pasalnya, saat ini anak-anak sekolah sudah begitu syarat dengan banyaknya kurikulum. Akan tetapi yang ada adalah memasukkan mata ajar yang berkaitan dengan kecintaan akan air didalam kurikulum-kurikulum tertentu, seperti fisika, bioglogi dan juga pengetahuan yang sifatnya sosial.
“Hal itu memang ada. Namun yang terpenting adalah di dalam mata ajar tadi disampaikan bagaimana orang bisa mengetahui atau setiap anak bisa mengetahui tentang arti penting keberadaan air ini,” ulas Imam.
Bahkan menurut Sekretaris Harian Dewan SDA Nasional, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa air itu sebetulnya bukan benda mati, akan tetapi merupakan makhluk hidup.
“Hal tersebut dikarenakan, dia bertafsir dari suatu ayat yang disampaikan dalam ayat kitab suci Al-Quran, bahwa Tuhan akan mendatangkan air untuk bisa membinasakan kalau ada terjadi kezaliman,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Imam Anshori juga menyampaikan pesan, bahwa dengan menghemat air, tentu air itu bisa dimanfaatkan untuk keperluan-perluan yang lebih banyak untuk menghasilkan pangan yang lebih besar.
“Begitu juga sebaliknya, dengan melakukan penghematan penggunaan pangan mulai dari rumah tangga setiap hari, misalnya tidak terlalu banyak menyisakan nasi, karena untuk menghasilkan 1 kg beras membutuhkan air sebanyak empat kubik. Sehingga kalau setiap rumah tangga tidak menyisakan nasi, artinya kita sudah melakukan penghematan penggunaan air,” paparnya.
Usia Dini
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Mahasiswa Teknik Sipil FakultasTeknik UI selaku Ketua Pelaksana Festival HAD XX Kampus UI, Billy Dentiawan, mengatakan bahwa penanaman pengetahuan mengenai penghematan air sejak usia dini masih jarang dilakukan oleh berbagai komponen masyarakat.
Oleh karena itu, dirinya dan seluruh panitia pelaksana Festival HAD XX ingin melakukan hal-hal yang sifat sedehana yang secara tidak langsung menanamkan pengetahuan hemat air sejak usia dini seperti melaksanakan lomba mewarnai bagi TK, lomba puisi dan menyanyi tingkat SD, lomba membuat poster dan pidato tingkat SLTP serta karya ilmiah tingkat SLTA.
“Kita juga ingin mengingatkan kepada mereka bahwa menghemat air itu tidak harus dengan cara yang muluk-muluk , tetapi dengan cara-cara simple seperti ini mereka juga bisa berkontribusi untuk menghemat air,” kata Billy.
Artinya, menurut Billy, dengan mengikuti lomba dalam kegaiatan ini, para siswa dan siswi yang berjumlah sekitar 150 orang mulai tingkat TK, SD, SLTP, dan SLTA yang berasal dari 12 sekolah di wilayah Jakarta, Depok dan sekitarnya dapat lebih mengetahui dan lebih menyadari berperilaku untuk menghemat air.
“Antara lain, untuk menghemat penggunaan air di rumahnya masing-masing, mereka dapat dengan segera mematikan kran air setelah dipergunakan. Begitu juga, jangan membuang-buang nasi, karena mulai dari menanm benih padi hingga menjadi nasi itu diperlukan banyak air,” ucapnya.
Selain itu, Billy juga menyoroti bahwa potensi sumber daya air di Indonesia yang merupakan negara kepulauan cukup besar, dimana selayaknya dapat dikelola, dipergunakan dan dimanfaatkan dengan lebih baik lagi.
“Meski potensinya cukup besar, akan tetapi memang tidak semua air bersih bisa diminum. Misalnya, di daerah Jakarta Utara, ekstraksi air tanah sudah amat berlebihan sehingga menyebabkan tinggi muka tanah menurun dan menimbulkan instrusi air laut. Itu menimbulkan keprihatinan bagi kita yang mengerti akan hal itu. Nah keprihatinan-keprihatinan seperti itu lah yang mendorong kita untuk melakukan kegiatan ini,” ujarnya.
Beberapa hasil lomba dalam kegiatan Festival HAD 2012 di Kampus UI Depok, antara lain lomba pidato untuk tingkat SLTP sebagai Juara I adalah Genasta Astiani (SMPN 2 Depok), Juara II, Vanya Gita Anya Tamara (SMPN 2 Depok) dan Juara III, Nisya Aninda (SMPN 161 Jakarta).
Untuk Lomba poster tingkat SLTP sebagai Juara I, tim dari SMPN 2 Depok, Juara II tim dari SMPN 6 Depok, dan Juara III dari tim SMPN 161 Jakarta. Sedangkan Lomba Poster tingkat SLTA, sebagai Juara I tim SMAn 34 Jakarta dan Juara II, tim dari SMA Ckara Buana Depok.
Sementara lomba penelitian dan karya ilmiah tingkat SLTA, sebagai Juara I tim satu dari SMAN 3 Jakarta, Juara II tim dua SMAN 3 Jakarta dan sebagai Juara III adalah tim dari SMAN 34 Jakarta.**sim/ad